Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"
Penulis - Solikhin Abu Izzudin
╼╾
4. Ausa'uhum Nazharan
Ausa'uhum Nazharan ... merekalah yang paling luas cara pandangannya. Dalam sebuah riwayat disebutkan,
"Hati-hatilah dengan firasat orang mukmin, karena ia melihatnya dengan nur Allah."
Imam Syafi'i suatu ketika mengadu kepada Waki ;, gurunya tentang buruknya hafalannya saat itu ... Kemudian dikatakan kepada Imam Syafi'i ; "Ilmu itu nur Allah dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat." Imam Malik berkata kepada Imam Syafi'i : Aku bermimpi bahwa Allah menjadikan hatimu bercahaya yang tidak padam karena maksiat.'
Imam Syafi'i Rahimahullah berkata : "Kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enal hal yaitu kecerdasan, gemar belajar, sungguh-sungguh, memiliki biaya, bergauli dengan guru dan perlu waktu lama."
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berasumsi bahwa seseorang melupakan ilmu karena dosa yang diperbuatnya. Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz Rahimahullah mengatakan, "Seorang hakim hendaknya mempunyai lima sifat yaitu paham, sabar, tidak maksiat, tegas dan memiliki tanggung jawab ilmiah."
Bukalah diri, bukalah mata, buakalah hati, ketahui bahwa dunia bukan sesempit daun kelor apalagi sepanjang celana kolor. Bukalah mata, hati, pikiran, perasaan agar seluas lautan. Jadilah pribadi yang prestatif, di manapun posisi Anda. Berikan pandangan yang luas untuk melihat dari kacamata yang tak biasa. Bila orang melihat kematian sebagai akhir, lihatlah ia sebagai awal, perjalanan panjang dan menentukan, karenanya sebelum mati ia berbekal. Karena kematian memiliki tiga ciri :
- Kematian itu ghaib, tak ada yang bisa mengetahui.
- Kematian itu pasti, tak ada yang bisa memungkiri.
- Kematian itu tiba-tiba, tak ada yang bisa menghindari.
- Serius dan terus belajar dalam menemukan dan menguatkan spesialisasinya.
- Menyeriusi sebuah keahlian sebagai amal unggulan.
- Melakukan pembelajaran agar ahli di bidang yang digeluti.
- Menghasilkan produk atau karya sebagai bukti, meski sederhana.
- Melanjutkan pendidikan formal dan mencari kemungkinan untuk mencapainya dengan kreatif, seperti yang dilakukan Imam Syafi'i, Antonius Syafi'i yang masuk islam langsung mengambil spesialisasi Ekonomi Syariah, Anto Tri Sugiarto penemu plasma air dengan nuklir maupun Dr. W. Warsito penemu topografiscan 4 dimensi real time.
- Menyadari, memahami, mencintai spesialisasi dan karya sebagai bagian dari jihad
- Mendata dan mendokumenasikan karya untuk membangun semangat berkarya.
- Belajar dan menguasai ilmu-ilmu kontemporer, aktual, di luar spesialsisasinya untuk memperkuat spesialisasinya dan mengembangkannya.
- Mampu menghubungkan berbagai data global menjadi sebuah kekuatan.
- Bersiap selalu agar mampu berpindah dari satu keadaan ke keadaan lain dengan keahlian-keahlian yang dimilikinya.
- Mampu bekerja sama untuk memberdayakan potensi diri dan spesialisasinya menjadi amal yang dahsyat, dalam amal jama'i.
Komentar
Posting Komentar