Langsung ke konten utama

15.7 - BANGUN KESHALIHAN SOSIAL || TUJUH KATA KUNCI (Ansyatuhum 'amalan)

 Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller  "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"

Penulis - Solikhin Abu Izzudin

╼╾

5. Amsyatuhum 'Amalan

    Ansyatuhum 'amalan ... merekalah yang paling rajin amal-amalnya.

    Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa Sallam mengingatkan agar kita menjaga kontinyuitas amal agar menjadi pribadi unggul dan dicintai Allah. "Sesungguhnya amal yang dicintai Allah yang berkelanjutan, meski itu sedikit." Kata Nabi Sholallahu 'alayhi 'Wa Sallam, "Jangan engkau seperti si fulan, dulu rajin shalat malam kini meninggalkannya."

    Menjadi pahlawan berarti berani memilih jalan. Jalan kesulitan, bukan jalan kemudahan. Menyukai tantangan. Diantara tantangan terbesar itu adalah istiqomah dalam melangkah dan enjoy dalam dakwah dan ibadah. Ini tentu bukan perkara mudah, tapi mungkin dan bisa, asalkan kita membiasakan. Awalnya sulit dan pahit, tapi akhirnya manis dan indah. At first we make habbit, at last habbit make you.

    Orang menjadi pintar, sukses, dan benar, kadang bukan karena sekedar otaknya yang encer lalu pintar. Tidak. Tapi kepintaran adalah hasil olah kerja keras, amal yang tak kenal lelah. Ia pintar menangkap momentum amal untuk mendahsyatkan diri. Ia tak pedulikan pandangan hina orang lain atas dirinya. Mungkin orang lain meremehkan suatu amal, namun ia tetap rajin menekuninya. Seperti ketekunan Bilal bin Rabbah yang menjaga dengan istiqomah kondisi suci dengan wudhu dan shalat dua rakaat setelahnya. Ketekunan Zaid bin Tsabit belajar bahasa. Kerja keras Imam Sibawaih menjadi pakar ilmu Nahwu. Keseriusan Imam Bukhari. Pengorbanan Imam Ahmad.

    Juga kezuhudan Abu Dzar. Birul Walidain Saad bin Abi Waqqash sang pemanah jitu. Tadhiah Mush'ab bin Umair duta perdana Islam. Keberanian Khalid bin Walid. Kejeniusan Salman. Ketekunan Abdullah bin Umar mencontoh Nabi dalam amal yang sekecil-kecilnya. Ketekunan Zaid bin Haritsah pembantu Nabi mendampingi kekasihnya di dunia hingga mengantarkannya ke surga, mendapat limpahan cinta dari sang kekasih hingga anak cucunya. Usamah bin Zaid pun mendapat limpahan cinta Nabi itu, Itu karena Zaid mendampingi Nabi dalam suka duka, yang tentu banyak dukanya. Hingga syahid menjemputnya dalam perang Mut'ah.

    Keseriusan dan rajin itulah yang mengantarkan seseorang pada derajat mulia dengan surga sebagai balasannya. Sukses kata orang Jawa berarti 3 Ta, harta, tahta, wanita. Menurut orang Barat berarti 3 P, yakni power 'kekuatan', position 'kedudukan', dan property 'tempat tinggal' yang nyaman. Menurut kamus Inggris tingkatannya adalah good 'baik', better 'lebih baik' dan best 'paling baik'. Sukses juga berarti menjadi terbaik di manapun kondisinya, big is powerfull, medium is wonderfull dan small is beautifull.

    Menjadi sukses, berprestasi dan luar biasa, dari orang-orang yang biasa seperti kita, sesungguhnya bisa dirintis justru dari kesadaran akan keterbatasan yang dimiliki. Caranya, galilah Al-Qur'an, telitilah ayat-ayatnya, hadirkan inspirasi, jadikan pedoman seluruh langkah. Allah menggambarkan orang sukses itu dengan modal terbaik yang Dia karuniakan : sebaik-baik penciptaan, ahsanu taqwim.

"Laqod halaqnal inaana fii ahsani taqwim ... sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". (QS. At-Tiin :5)

    Tapi kebaikan Allah ini jangan dibiarkan dan dimubadzirkan. Melangkahlah dalam tataran syukur bil lisan. Jadilah orang yang terbaik kata-katanya, ahsanu qaulan, orang yang terbaik kata-katanya...

"Waman ahsanu qaulan min da'aa ilallahi wa 'amila shaalihan wa qaala innanii minal muslimin ... Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh, dan berkata : "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri ?". (Qs. Fushilat : 33)

    Itupun belum cukup, jadilah orang yang terbaik amalannya. Karena yang akan menambah beratnya timbangan kebaikan kita bukan banyaknya ilmu, tetapi yang terbaik amalnya.

"Alladzii khalaqal mauta wal hayaata liyabluwwakum ayyukum ahsanu 'amalan... Dialah Allah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kamu siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya." (QS. Al-Mulk : 2)

    Dia selalu menginfaqkan diri, harta, jiwa dan raganya untuk menyeru di jalan Allah. Selalu fastabiqul khairat 'berlomba-lomba dalam kebaikan' bukan sekedar muqtashid 'sedang-sedang saja', apalagi zhalimun linafsih 'menganiaya dirinya sendiri'. 

Allah Ta'ala berfirman,

"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Qs. Fathir : 32)

"Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lomba berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu." (Qs. Al-Maidah : 48)

    Bila kita selalu berpagi-pagi untuk membuka karunia Allah, tentu dibukalah pintu rezeki dan kesuksesan yang tak pernah henti. Tapi sayang sering banyak yang habis subuh tidur lagi, atauu malah subuhnya terlambat setiap hari.

"Kami berpagi-pagi dalam fitrah Islam dan kalimat ikhlas dan dalam agama Nabi kami, Muhammad Sholallahu 'alayhi wa Sallam, dan dalam millah bapak kami : Ibrahim yang hanif, sedangkan ia bukan seorang musyrik."

"Ya Allah, sesungguhnya aku terjaga oleh-Mu dalam nikmat, sehat selamat dari bencana, dan terjaganya rahasia dosaku. Maka sempurnakanlah nikmat-Mu, sehat dari-Mu, dan penjagaan-Mu itu atasku, di dunia dan akhirat."

Rasulullah Sholallahu 'alayhi wa Sallam bersabda, "Seusai shalat fajar janganlah kamu tidur sehingga melalikan kamu untuk mencari rezeki." (HR. Thabrani)

    Umar bin Abdul Aziz apabila merasa letih setelah menunaikan shalat shubuh dan berdzikir hingga matahari naik sedikit, beliau berkeliling di halaman rumah sambil berucap, "Bagaimana mata akan tidur padahal ia merasa senang dan ia tidak tahu tempat mana rezeki akan turun."



Next Episode → 15.8 - BANGUN KESHALIHAN SOSIAL || TUJUH KATA KUNCI (Aslabuhum Tanzhiman)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...