Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"
Penulis - Solikhin Abu Izzudin
╼╾
"Tidak ada apapun di dunia ini yang bisa menggantikannya. Bakatpun tidak; Banyak sekali orang berbakat yang tidak sukses. Kejeniusan pun tidak; Jenius yang tidak sukses sudah hampir menjadi olok-olokkan. Pendidikanpun tidak; Dunia ini penuh dengan orang terpelajar. Hanya kemauan dan ketabahan saja yang paling ampuh." Tulis Valentino Dinsi dalam buku Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian.
➤ Milikilah Ketabahan
Selain kesabaran diperllukan juga ketabahan. Ya, ketabahan, yakni kemampuan bangkit kembali untuk kesekian kalinya setelah terjatuh. Dalam benturan antara sungai dan batu, air sungai senantiasa menang bukan dengan kekuatan tapi dengan ketabahan. Seberapa jauh Anda jatuh tidak menjadi masalah, tetapi yang penting seberapa sering Anda bangkit kembali.
Apabila Anda dapat terus mencoba setelah tiga kegagalan, Anda dapat mempertimbangkan diri untuk menjadi pemimpin dalam pekerjaan Anda sekarang.
Jika Anda terus mencoba setelah mengalami belasan kegagalan, ini berarti benih kejeniusan sedang tumbuh dalam diri Anda.
Seperti Thomas Afa Edison, saat ditanya, bagaimana ia bisa bertahan setelah ribuan kali gagal ? Penemu bola lampu dan pendiri perusahaan kelas dunia, General Electronic ini menjawab, "Saya tidak gagal, tetapi menemukan 9994 cara yang salah dan hanya satu cara yang berhasil. Saya pasti akan sukses karena telah kehabisan percobaan yang gagal."
Orang yang tabah adalah orang yang berpikir "Yang ada masih lebih baik." Yang tersisa dan dipunya meskipun sedikit itu masih lebih baik. Yang dapat diraih seberapapun harus disyukuri. Sebagaimana dalam kaidah ushul fiqih dikatakan :
Maalaa yadraku kulluhu walaa yatroku julluhu ...
Sesuatu yang tidak bisa diambil secara keseluruhan jangan lantas ditinggalkan sama sekali.
Demikian cara berpikir orang-orang biasa, tapi ia dapat menangkap sesuatu yang luar biasa. Karena biasanya orang cenderung "mengalah terhadap keadaan, menyerah terhadap kondisi, takluk terhadap keburukan, atau bahkan menikmati dosa-dosa dan kesalahannya. Ia tidak berusaha mengumpulkan sedikit demi sedikit kebaikan sebagai modal untuk kesuksesan yang lebih besar.
Maka orang-orang yang tabah dalam melangkah ia punya prinsip seperti pepatah seorang pedagang, "Alangkah tiada artinya kerugian usaha jika seseorang masih dapat kembali dengan jiwa yang selamat."
Ketabahan juga berarti mau terus menerus berusaha, belajar, berlatih dan berkarya. Dalam sebuah pepatah disebutkan : "Air yang mengaliri sebuah sungai pasti akan kembali mengalir lewat sungai itu."
Sungai Colorado mengalir terus-menerus, melahirkan Grand Canyon. Charles Goodyear yang tekun, membuahkan ban yang memungkinkan kendaraan melaju kencang. Tabahnya Wright bersaudara membuahkan pesawat terbang. Bethoven, mengisi dunia dengan musik inspiratif, John Milton membuahkan karya puisi indah yang menyejukkan hati, perempuan tuna netra yang tegar Helen Keller, memberikan harapan kepada semua orang cacat, ketabahan Abraham Lincoln membuatnya terpilih menjadi presiden. Hirotada Ototake yang cacat kaki dan tangannya menjadi motivator kelas dunia, mampu basket dan memenangkan klub basket universitasnya dalam berbagai kompetisi. Amru bin Al Jamuh yang cacat kakinya merindukan dengan kakinya yang cacat bisa menginjak surga. Abdullah Ibnu Ummi Maktum yang buta sangat rajin shalat berjamaah di masjid, selama telinganya mendengar lengkingan adzan. Dan, tentu, Thomas Alfa Edison, memberi kita cahaya listrik.
Kesuksesan tergantung pada kekuatan untuk bertahan. Kurang tabah merupakan salah satu alasan orang gagal dalam kehidupan.
"Setiap orang sukses menyatakan bahwa kesuksesan hanya berada di luar ketika mereka yakin idenya akan berhasil." Dr. Napoleon Hill
Next Episode → Mereka pun Pernah Gagal || Menarik Hikmah, Jangan Menyerah
Komentar
Posting Komentar