Lebih rumit daripada kategori Hal dan Benda---yang hanya terdiri atas memberi atau tidak memberi perhatian pada objek-objek/ konsep-konsep/ kegiatan-kegiatan---yang tidak bernyawa, Pekerjaan masih kurang menyulitkan daripada berurusan dengan teman-teman dan keluarga, jadi wajar diletakkan di urutan kedua untuk meraih keajaiban yang mengubah hidup ini.
Sebagai tambahan, jika Anda bertanya kepada sejumlah orang secara acak tentang apa yang paling mereka benci dalam hidup, kebanyakan akan menyebutkan pekerjaan, atasan, teman kerja, divisi TI, atau sesuatu di dunia itu. Cakupannya terkesan lebar.
Untungnya, ada banyak cara yang sangat dapat diterima untuk mengurangi jumlah hal yang harus diberi perhtian di pekerjaan --- entah sengaja tidak menghadiri rapat yang tidak perlu, menghindari urusan administratif yang tidak perlu, atau menolak undangan menghadiri pesta teman kerja---dan masih bisa menjadi karyawan, dihormati, bahkan disukai. Kita akan membahas banyak di antaraya secara mendalam di subbab ini lebih banya lagi bagian III.
Dua alasan paling umum ada terlalu banyak hal yang Anda pusingkan terkait pekerjaan :
- Takut mendengar penilaian atasan (yang mengendalikan akses Anda ke gaji).
- Takut mendengar penilaian teman kerja (dengan siapa Anda menghabiskan sebagian besar hari).
Ini semua sepintas lalu sangat mudah dipahami, tapi pernahkah Anda sungguh berhenti berpikir tetang :
- Seberapa sulit sesungguhnya Anda dipecat bila Anda mengerjakan tugas-tugas dengan benar ?
- Seberapa sedikit sesungguhnya perhatian yang diberikan Gail dari bagian pemasaran kepada Anda ? Jangan ambil pusing tentang Gail dan kampanye menyelamatkan beruang kutub yang ia galang, oke ? (Nanti kita akan berbincang lagi tentang Gail).
Untuk sekarang, ingat bahwa Anda hanya boleh memberikan perhatian pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan, dan tidak ambil pusing tentang hal yang tidak bisa Anda kendalikan. Pekerjaan itu seperti cawan petri, tempat Anda dari pagi sampai sore harus berurusan dengan hal-hal, orang-orang, dan kegiatan-kegiatan yang tidak benar-benar Anda pilih dan karena itu tak bisa Anda kendalikan.
Coba bayangkan gedung perkantoran pada umumnya, dengan karpet dari dinding ke dinding, ruang-ruang rapat yang menjemukan, dan pot-pot berisi tanaman tiruan. Anda bisa membiarkan orang-orang berdandan rapi itu membuat Anda tertekan, atau... Anda bisa berhenti ambil pusing tentang mereka. Alih-alih pergi kekantor setiap hari sambil berpikir, Tuhan, tempat ini seperti neraka, aku sangat tersiksa, Anda bisa berpikir, Setidaknya aku tidak harus cemas kalau menumpahkan kopi ke karpet, tidak akan terlihat lebih buruk !
Yang penting di sini adalah Anda hanya dapat mengendalikan seberapa BAIK Anda dalam pekerjaan Anda, dan berapa BANYAK waktu serta energi yang dikerahkan untuk meminimalkan kekesalan dan memaksimalkan kebahagiaan.
Menerapkan Metode NotSorry pada kehidupan kerja Anda tidak ambil pusing (atau setidaknya tidak terlalu ambil pusing) terhadap aspek-aspek yang mengesalkan pada pekerjaan Anda di luar dugaan bisa sederhana---dan tidak harus membuat Anda dipecat karena tidak kompeten atau membangkang.
Untuk membawa Anda ke pola pikir yang benar, mari menyimak beberapa contoh sederhana tentang hal-hal yang boleh atau tidak boleh Anda beri perhatian terkait dengan keseharian di tempat kerja :
Komentar
Posting Komentar