السلام عليكم ورحمة الله و بر كاته
الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين
ꜜꜜꜜ
Orang yang berbuat syirik dan meninggal dunia tanpa bertaubat kepada Allah, maka dosa syiriknya tidak akan diampuni, namun apabila ia bertaubat sebelum meninggal, maka Allah akan mengampuni dosanya bagaimanapun besar dosa tersebut.
Taubat nasuha adalah taubat yang terpenuhi didalamnya 3 syarat berikut :
- Menyesal,
- Meninggalkan perbuatan tersebut,
- Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
قل يعبادي الّذين اسرفواعلى انفسهم لا تقنطوا من رّحمة الله انّ الله يغفر الذّنوب جميعا انّه هو الغفور الرّحيم (٥٣)
"Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri ! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh. Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar : 53)
Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa Sallam bersabda :
انّ الله ييقبل توبة العبد ما لم يغرغر
"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba hamba selama ruh belum sampai ke tenggorokan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abdullah Ibnu Umar Rodhiyallahu 'Anhu dan di hasankan oleh syaikh Al-Albany Rahimahullah)
Para sahabat Nabi Sholallahu 'alayhi Wa Sallam tidak semuanya lahir dalam keadaan Islam, bahkan banyak diantara mereka yang masuk Islam ketika sudah besar dan sebelumnya bergelimang dengan kesyirikan.
Supaya tidak terjerumus kembali kedalam kesyirikan, maka seseorang harus mempelajari Tauhid dan memahaminya dengan baik serta mengetahui jenis-jenis kesyirikan sehingga bisa menjauhinya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
** Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Komentar
Posting Komentar