Langsung ke konten utama

9.4 - BE HERO !! MENJADI BESAR DENGAN CARA YANG BENAR || MEMBESARKAN, MELIPATGANDAKAN

 Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller  "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"

Penulis - Solikhin Abu Izzudin

╼╾

8. Membesarkan

Ini unik. Niat membuat sesuatu yang sederhana menjadi besar. Ini menjadi ruh dahsyat yang menggerakkan orang mukmin untuk selalu meniatkan segala sesuatu Allah. Abdullah bin Mubarak berkata, "Berapa banyak amal yang remeh menjadi besar gara-gara niat. Dan berapa banyak amal yang besar menjadi remeh gara-gara niat."

Ada satu hal menarik yang sering penulis saksikan di sebuah masjid dimana penulis sering shalat dhuhur di situ.  Ada seorang bapak yang punya kebiasaan unik menata sandal jamaah dalam posisi rapi siap pakai sehingga ketika jamaah dalam posisi rapi siap pakai sehingga ketika jamaah keluar masjid mudah dan cepat memakainya. Dan yang jelas rapi menunjukkan ukhuwah Islamiyah, kekokohan bangunan Islam shaffan ka-annahum bunyaanun marshuushun... bershaf-shaf bagaikan bangunan yang kuat lagi kokoh. Amal yang bagi sebagian orang dianggap sederhana atau remeh ternyata bisa mempengaruhi psikologi jamaah karena merasa senang dan bahagia mendapat kebaikan tak terduga. Namun ada yang lebih besar dari itu bisa menjadi "tarhib" untuk menggentarkan musuh Allah, turhibuuna bihii 'aduwwallaha wa 'aduwwakum (QS. Al-Anfaal : 60).

Ini sangat mirip dengan kisah heroik para perwira muslim yang serempak terjun ke dalam sungai untuk mencari satu wadah minuman yang tenggelam. Melihat hal itu pasukan musuh pun gentar. "Kalau satu wadah makanan saja yang jatuh mereka bela dan cari, bagaimana kalau ada satu orang pasukan terbunuh ?" Begitu kesimpulan pasukan musuh sehingga mereka memilih mundur. Demikian juga kisah siwak yang menggentarkan musuh dan membuat mundur mereka. Hal ini karena kaum Muslimin serempak kompak untuk melaksanakan satu sunnah yang terlupakan yaitu bersiwak. Ketika hal itu dilakukan, para sahabat bersama-sama mencari pohon kayu miswak untuk bersiwak, musuh pun melihat aktifitas menggosok gigi ini sebagai "persiapan untuk menggigit mereka". Akhirnya musuh pun mundur tak teratur.

Jadi dengan niat yang besar menjadikan hidup kita lebih besar. "Laa takhiranna minal ma'ruufi syai-an ... janganlah kamu remehkan kebaikan sekecil apapun."

9. Melipatgandakan

Sebuah amal biasa, apabila dilakukan dengan niat yang besar dan cara yang benar akan dapat melipatgandakan nilainya yang biasa disebut sebagai amal jama'i, amal dalam kehidupan berjamaah. Contoh sederhananya adalah shalat ketika dilakukan sendirian bernilai satu derajat. Apabila dilakukan berjamaah menjadi dua puluh tujuh derajat.

Misalnya kita melakukan suatu pekerjaan. Pekerjaan itu dilakukan sendiri, tapi karena hasil dari sebuah  musyawarah dalam sebuah amal jama'i, maka nilai amal itu berlipat ganda. Contohnya dakwah. Apabila kita punya obsesi besar bahwa dakwah kita hari ini untuk kebaikan masyarakat di masa nanti, maka itu akan membuka rekening royalti abadi dari Allah. Demikian juga dalam kita menyebarkan ilmu sebagai bagian dari tanggung jawab hidup berjamaah, maka pahalanya mengalir tiada henti meski kita telah mati. Oleh karena membaca buku ini, jangan sampai kita meremehkan kebaikan meskipun itu kecil, karena setiap kebaikan adalah shadaqah ... kullu ma'ruufin shadaqah.

Niat sungguh membuat pemiliknya besar. Pikiran kita lebih kebar. Menjadikan setiap langkahnya tegar. Hati pun segar. Maka, jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati jangan kau kotori, jagalah hati jendela hidup ini. Demikian pesan Aa' Gym. Karenanya, dengan niat yang benar dan pikiran besar, mari satukan kekuatan meski dalam perbedaan.

Satu dalam Damai
Lirik & Lagu : Snada

Perbedaaan di antara kita
Pemberi warna di kehidupan
Sehingga dunia ...
Tetap berputar mengiringi zaman
Lihat saja sekitar kita ...
Alam berpadu berjuta raga
Saling berkait ... menyatu diri ...
Atas sunnah ilahi

reff :
Tapi mengapa kita manusia ...
Tiada menydari
Setiap perbedaan yang ada ...
Menjadi tragedi

Kita saling bermusuhan ...
Kita saling benci ...
Pertikaian peperangan ...
Membawa kita pada kehancuran 

Nafas adalah kehidupan
"Tahun ibarat pohon, bulan-bulan laksana cabangnya,
hari-hari sebagai rantingnya,
jam-jam sebagai daunnya dan nafas kita sebagai buahnya.
Barangsiapa yang nafasnya selalu dalam ketaatan, 
maka orang itu telah menanam pohon yang baik."
(Ibnul Qayyim, Al Fawaid, hlm.164)


╼◀▶╾



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...