Langsung ke konten utama

15.3 - BANGUN KESHALIHAN SOSIAL || TUJUH KATA KUNCI (Atsbatuhun mauqiifan)

 Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller  "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"

Penulis - Solikhin Abu Izzudin

╼╾

Tujuh Kata Kunci

    Ada tujuh kata kunci untuk mendahsyatkan potensi diri meraih prestasi luar biasa. Kata kunci ini sekaligus otokritik dan instrospeksi diri, sudahlah kita melangkah kesana dan memiliki ? Tujuh kata kunci itulah inspirasi yang mestinya selalu memenuhi ruang hati para pahlawan sejati, mujahid rabbani, yaitu :

  1. Atsbatuhun mauqiifan ... yang paling kokoh atau tsabat sikapnya
  2. Arhabuhum shadran ... yang paling lapang dadanya
  3. A'maquhum fikran ... yang paling dalam pemikirannya
  4. Ausa'uhum nazharan ... yang paling luas cara pandangnya
  5. Ansyatuhum 'amalan ... yang paling rajin amal-amalnya
  6. Aslabuhum tanzhiman ... yang paling solid penataan organisasinya
  7. Aktsaruhum naf'an ... yang paling banyak manfaatnya."
    Ketujuh kata ini akan bermakna bila dimaknai dalam sebuah amal yang tertata rapi, menjadi sebuah keshalihan sosial, memberikan kontribusi optimal, terlaksana secara integral, dan memotivasi untuk melahirkan karya-karya besar.

1. Atsbatuhun mauqiifan 

Atsbatuhun mauqiifan ... merekalah yang paling kokoh atau tsabat sikapnya. Menjadi shalih secara sosial berarti harus kokoh dan mandiri. Artinya memiliki keteguhan prinsip dan kekokohan sikap. Sebab bila tidak, maka kepahlawanan tidak akan tegak. Bagaimana bisa membantu orang lain kalau berdiri saja tidak tegak ? Bagaimana menolong orang yang akan tenggelam kalau berenang saja tak mampu.

    Tsabat adalah nafas rijalul haq sepanjang zaman. Ia adalah nafas Al Khalil Ibrahim 'alayhi Sallam yang selalu sehat berenergi bahkan pun ketika sedangkan terpelanting dan malaikat menawarkan untuk memadamkan kobaran api dari gunungan kayu yang akan melahapnya, Amma bika fala, wa imma billah fahasbiyallahu wa ni'mal wakiil..  Adapun berlindung kepadamu tidak. Apabila kepada Allah, cukuplah bagiku Allah dan dia sebaik-baik tempat berserah."

    Para pahlawan adalah orang yang tsabat, bukan pengkhianat apalagi penjilat. Bilal yang tegar ditindih batu, Khabab bin Art yang disiksa, Sumayya martir syahidah muslimah. "Orang-orang yang tsabat harus bersabar atas anggapan bahwa perjuangan mereka dibayar, cita-cita mereka disetir, dan tujuan mereka dunia, sehingga semua tak ada yang tabu. Sogok, suap, kolusi, penyalahgunaan kekuasaan, fitnah, pemutarbalikan fitnah mereka halalkan, tak peduli bendera apapun yang mereka kibarkan : demokrasi, kekyaian ataupun HAM. ... Maka diperlukan ketsabatan untuk sampai pada saatnya masyarakat memahami kiprah da'i yang sesungguhnya, jauh dari prasangka mereka yang selama ini terbangun oleh kerusakan perilaku da'wah oleh sebagian kalangan." (Untukmu Kader Dakwah, Rahmat Abdullah)

    Belajarlah keteguuhan prinsip dari Imam Ahmad. Beliau sama sekali tak mau bergeser dari keyakinan dan prinsip asasinya bahwa Al-Qur'an bukan makhluk. Bahkan beliau belajar meneguhkan prinsipnya, mampu menahan siksaan di penjara dari seorang peminum khamr yang dicambuk. Suatu saat beliau mengatakan, "Semoga Allah merahmati fulan..." "Siapa fulan ?" tanya muridnya. Ia menceritakan, "Ia adalah peminum khamr dan ia bersamaku di penjara. Dan melihat betapa beratnya siksaanku saat dicambuk ia mengatakan, "Aku harus dicambuk 100 cambukan di jalan syaitan. Tidakkah engkau kuat menanggung 10 cambukan di jalan Allah ?" Dan aku, setelah mendengarkan itu tidak merasakan kecuali hanya pada cambukan pertama.

    Belajarlah kekokohan sikap pada Sayyid Quthub, "Kalau aku dihukum haq dengan hukum Allah, aku rela menerima yang haq. Tetapi jika aku dihukum dengan kebatilan, maka bagiku lebih berat daripada minta grasi kepada kebatilan. Telunjukku ini yang bersyahadah kepada Allah dengan wahdaniyah berkali-kali dalam sehari menolak untuk mengakui hukum thagut."

    Menjadi luar biasa berarti bersikap teguh, amanah, dan profesional dalam segala hal. Tidak menggadaikan prinsip dengan materi, tidak menukar keyakinan dengan jabatan, tidak menjual ayat dengan kursi, tidak melelang momentum dengan kemalasan. Kita bekerja dan berkarya dengan keyakinan sikap dan prinsip untuk membuktikan janji, meneguhkan komitmen untuk meraih taqwa.

    Allah memberikan jaminan, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan : "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Qs. Fushshilat : 30)

    Potret atsbatuhum mauqiifan bisa dilihat dalam beberapa hal berikut :
  1. Kekokohan maknawiyah : memiliki kekuatan ruhani dan spiritual yang dahsyat dengan iman dan ibadah sebagai energi yang tak berhenti, telaga yang menyimpan kesejukan jiwa.
  2. Kekokohan fikriyah yakni prinsip, pemikiran, argumentasi, referensi, dan inspirasi pustaka yang komprehensif sehingga mampu menggerakkan pemikiran untuk memecahkan persoalan dengan cepat, tepat, akurat dan nikmat.
  3. Kekokohan da'awiyah yakni siap berdakwah dengan segala kondisinya, memiliki skill dakwah memadai, istiqomah, aktif bergerak, canggih dalam merekayasa sosial mengubah keburukan menjadi kebaikan, mampu membangun jaringan sosial yang luas dengan semua kalangan dan tokoh kunci.
  4. Kekokohan jasadiyah, memiliki fisik yang prima, bugar, segar untuk siap menjadi hero di mana saja berada saat umat membutuhkan.
  5. Kemandirian finansial, yakni memiliki sumber-sumber maisyah yang halal, barakah untuk bisa menghidupi dan menyantuni orang membutuhkan. "Tu'khadu min aghniya-ihim wa turoddu ilaa fuqoraa-uhum ... diambil harta dari yang kaya disalurkan kepada yang miskin." Jadi pahlawan harus kaya untuk membiayai jejak kepahlawanan, minimal banget kaya hati, kaya pemikiran dan strategi untuk fight.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...