Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"
Penulis - Solikhin Abu Izzudin
╼╾
❖ Kita Ibarat Air, Bergerak itu Menghidupkan
Potensi kita ibarat air. Bila menggenang maka ia akan berubah warnanya. Bila mengalir akan menyuburkan. Bila bergerak akan menghidupkan. Bila dikelola akan memberi kemanfaatan. Bila dibiarkan akan membahayakan.
Air adalah salah satu rahasia Allah yang tak ada habisnya. Ia menyimpan rahasia yang menghidupkan jiwa. Allah menegaskannya. "Sesungguhnya telah Kami jadikan dari air itu segala sesuatu itu hidup."
Didalamnya tersimpan potensi "raksasa". Menjadi kekuatan dahsyat yang deras tersimpan dalam sebuah bendungan. Bagaikan air artesis di dalam tanah yang siap memancar ke segala arah.
Akan tetapi derasnya aliran air tidak boleh dibiarkan mengalir begitu saja tanpa arah yang jelas, sehingga menjadi air bah, banjir, menggilas apa saja yang dijumpai kemudian merusaknya. Tanaman, hewan ternak, rumah, perkampungan, desa, kota, harta benda semua akan musnah manakala air "deras" yang mengalir itu tidak dibendung, ditata, dan diarahkan. Atau lebih tepatnya dimenej.
Bergeraklah dan terus bergeraklah. Karena dengan bergerak segalanya menjadi indah dan hidup. Enak kan. Bahagiakan dirimu dengan membawa kebahagiaan orang lain. Jangan kau siksa dirimu hanya dengan diam. Sebab bila air itu berhenti, mampet, bikin bau tak enak dan mengundang nyamuk-nyamuk bertelur. Penyakitlah akibatnya.
Ketahuilah ... Orang yang malas akan terhalang. Orang yang menganggur akan menyesal. Orang yang diam akan mematikan. Bergerak akan mendatangkan keberkahan. Orang yang berusaha dan berjalan maka ia akan mengalahkan banyak orang.
❖Bekerjalah
"Dan katakanlah : "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitahukan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (Qs. At-Taubah : 105)
Amal yang dilakukan seperti air yang menetes terus menerus. Dr. Aidh Al Qarni dengan indah menggambarkannya :
"Tetesan demi tetesan akan menjadi sungai, dirham demi dirham akan menjadi harta, kertas demi kertas akan menjadi buku. Dan waktu demi waktu yang dilewati akan menjadi umur."
Jadi prestasi yang dihasilkan merupakan kontribusi kontinyu yang dilakukan tak kenal lelah tak kenal henti. Bersegeralah ... dan bersegeralah ... beramal sebelum habis sisa umur dan selesai penulisan amal, saat dimana tak tersisa lagi kesempatan beramal di waktu malam maupun siang.
Jadi waktu adalah sarana untuk berprestasi. Seperti pesan Nabi,
"Segeralah beramal shalih sebelum datang 7 perkara, yaitu akankah engkau menanti selain kekafiran yang melalaikan, atau kekayaan yang menyesatkan, atau penyakit yang merusak, atau umur yang disegerakan, atau dajjal perkara Ghaib yang ditunggu-tunggu, atau kiamat. Padahal kiamat adalah peristiwa dahsyat dan mengerikan." (HR. Tirmidzi)
Dari Abu Said Al Khudri Rodhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Sholallahu 'alayhi Wa Sallam bersabda, "Ada lima perkara, barangsiapa mau mengamalkannya pada suatu hari, maka Allah akan mencatatnya sebagai ahli surga : (Yaitu) Orang yang mau menengok orang sakit, mengantar jenazah, berpuasa pada suatu hari, pergi ke masjid dan memerdekakan budak." (HR. Ibnu Hibban)
Jadilah seperti air, bergerak dan terus bergeraklah. Kalau tidak bergerak, diamnya air itu membahayakan, bisa-bisa bikin orang tenggelam. Sekaranglah saatnya untuk meniti prestasi dan menata diri demi esok yang telah menanti.
Allah berfirman :
"Dan Katakanlah : "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (Qs. At Taubah : 105)
Ibnu Umar berkata : "Jika kamu berada di sore hari jangan menunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu." (Riwayat Bukhari)
Ketahuilah bahwa kemarin telah tiada. Hari ini sedang terjadi. Hari esok belum terjadi. Gunakan kesempatan. Yang masih diberi moga kita takkan menyesal. Masa usia kita jangan disiakan karna ia takkan kembali.
╼◀⭗▶╾
Komentar
Posting Komentar