Langsung ke konten utama

13.1 - LAKUKAN PEKERJAAN BESAR

 Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller  "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"

Penulis - Solikhin Abu Izzudin

╼╾

"Sesungguhnya keberanian
tidak akan mempercepat ajal,
karena ajal sudah ditentukan.
Sesungguhnya sikap pengecut
tidak akan memperlambat,
karena ajal sudah
ditentukan."
(Sayyid Quthub)

Ali bin Abi Thalib menasehatkan,
DOSA terbesar adalah KETAKUTAN.
REKREASI terbaik adalah BEKERJA
MUSIBAH terbesar adalah KEPUTUSASAAN
KEBERANIAN terbesar adalah KESABARAN
GURU terbaik adalah PENGALAMAN
MISTERI terbesar adalah KEMATIAN
KEHORMATAN terbesar adalah KESETIAAN
KARUNIA terbesar adalah ANAK SHALEH
SUMBANGAN terbesar adalah BERPARTISIPASI
MODAL terbesar adalah KEMANDIRIAN

    Sebelum melakukan "pekerjaan besar" maka perlu rencana besar. Rencana besar disusun oleh pikiran besar orang-orang yang berjiwa besar. Apabila seseorang berjiwa besar maka raganya akan tenang melayaninya, meski kelelahan akrab menghampirinya.

    Kekuatan itu ada di dalam jiwa. Kebesaran ada di dalam jiwa. Jiwa yang besar, cita-cita yang tinggi, tekad yang kuat akan mampu mengguncangkan gunung. Seperti Ibnu Mas'ud yang bertubuh kurus kecil dan pendek hingga tinggi badannya tidak beda dengan orang-orang yang duduk tetapi dia berjiwa besar. Kedua betisnya kecil dan kempis, yang tampak saat memanjat dan memetik dahan pohon arak untuk digunakan bersiwak Nabi. Para sahabat pun menertawakannya melihat kedua betisnya itu. Maka Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa Sallam bersabda, "Tuan-tuan menertawakan betis Ibnu Mas'ud ? Keduanya di sisi Allah lebih berat timbangannya daripada gunung Uhud".

    Orang-orang biasa tapi memiliki jiwa luar biasa selalu berpikir untuk melakukan "pekerjaan besar". Dia tidak sempat menyibukkan diri dalam perkara remeh yang bisa melenakannya. Menjauhi pekerjaan hina yang bisa mencemarkannya. Menghindari kemaksiatan yang berdampak membuat kusut hatinya.

    Zaid bin Tsabit mengkodisifikasikan Al-Qur'an dalam sebuah mushaf atas usulan Umar di masa Khalifah Abu Bakar. Sebuah pekerjaan besar yang kata Zaid masih lebih ringan memindahkan dua buah bukit dibandingkan beratnya amanah untuk menyelamatkan kitabullah.

    Imam Az Zuhri melakukan pekerjaan besar mempelopori kodisifikasi hadits. Pertama kali dalam sejarah. Saking getolnya dalam membaca buku-buku dan beragam kitab sehingga istrinya pun cemburu. Ya. Cemburu pada buku, sampai ia mengatakan, "Buku-buku itu lebih berat bagiku daripada keberadaan seorang madu (istri kedua dst)."

    Selanjutnya Imam Bukhari pun berjalan bertahun-tahun untuk menyusun hadits-hadits dan memilihnya yang shahih, dengan cara mendatangi para perawing satu persatu untuk mendapatkan kualitas keshahihan yang paripurna. Begitu pun saat hendak menuliskannya kembali beliau sandarkan kepada Allah dengan selalu shalat sunnah dua rakaat sebelumnya. Luar biasa memang.

    Yang menjadi otokritik bagi kita sekarang, mengaa saat ini orang-orang liberal dan orientalis begitu mudahnya meremehkan Al-Qur'an dan Hadits ? Mereka berupaya dengan berbagai cara melakukan pendangkalan, pengaburan, dekonstruksi dengan seenaknya sendiri. Ada tafsir ala swalayan, ada tafsir hermeunetika, ada beragama ala pasar, ada fiqih lintas agaman dan beraneka istilah, ide, gagasan, pemikiran yang jail dan usil yang mereka import dari orientalis sebelumnya. Tentu semua untuk mengeruk dolar sih, seperti pengakuan Ulil Abshar Abdallah sendiri. "Kalau udah kaya mau berhenti." Katanya. Iya. Kalau keburu mati gimana ? Nah perilaku semacam ini tentu bukan karya besar, tapi kebohongan besar yang melahirkan kesombongan besar. Allahu A'lam. Mari kita buktikan di akhirat. Atau lebih baik segera bertaubat, wahai sobat sebelum terlambat ?!

    Nah, nggak perlu pusing-pusing otak atik otak ala JIL. Sekarang yang perlu dipikirkan apa kontribusi "karya besar" kita untuk umat bangsa. Tak semua harus berada di depan. Tak semua harus terkenal. Tak perlu selalu popularitas. Karena popularitas tidak identik dengan kualitas dan kekuatan mempengaruhi 'quwwatut ta'tsir'>

    Yang penting menurut KH. Rahmat Abdullah --syaikhut tarbiyah, sang guru cinta--adalah jadilah orang yang atsbatuhum mauqiifan, yakni merekalah yang paling kokoh atau tsabat sikapnya. Arhabuuhum shadran, yang paling lapang dadanya. A'maquhum fikran, yang paling dalam pemikirannya. Ausa'uhum nazharan, yang paling luas cara pandangnya. Ansyatuhum 'amalan, yang paling rajin amal-amalnya. Aslabuhum tanzhiman, yang paling solid penataan organisasinya dan aktsaruhum naf'an, yang paling banyak manfaatnya. Semoga kami bisa meneruskan wasiatmu ya syaikh ...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...