Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"
Penulis - Solikhin Abu Izzudin
╼╾
Tilawah (membacakan ayat-ayat Allah)Tazkiyah (mensucikan jiwa)Ta'lim, tu'allimuunal kitaab wal hikmah (mengajarkan al kitab wal hikmah)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Qs. Al 'Alaq : 1-5)
"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (Qs. Al-Baqarah : 121)
Secara harfiah tilawah berarti membaca dengan mengikuti hukum bacaannya, haqqa tilaawatih, sebagaimana perintah Allah "Warattilil qur'aana tartitlaa... Dan bacalah Al Qur'ana dengan tartil." (Qs. Al Muzammil : 4)
Menurut Rofi' Munawwar, Lc. tilawah itu membaca Al-Qur'an seperti orang menyimak sepakbola, kemana bola bergerak dia ikuti dengan cermat sehingga tidak sampai kehilangan titik dimana bola itu jatuh. Cermat dan hati-hati. Menurut Fakhruddin, Lc. tilawah itu olahraganya mata, bergerak ke bawah, ke atas mengikuti tanda baca fat-hah, dhommah, dan kasroh akan menyehatkan mata dan hati. Menurut Imam Al Ghazali itu termasuk zakatnya mata sebagai anggota tubuh yang juga harus dizakati.
Tilawah berarti membaca dengan mengambil ruh dan kekuatan, bila dilakukan dengan sungguh-sungguh mengkonsentrsikan jiwa, merasakan nikmatnya bacaan, khusyu' dan tawadhu', maka akan menghasilkan energi ruhani yang luar biasa. Seperti sahabat yang syahid di tengah shalat dan menikmati bacaan Qur'an. Utsman bin Affan, "Jika hati itu bersih maka ia tidak akan merasa kenyang dengan bacaan Al-Qur'an."
Tilawah dalam trilogi tarbiyah agar tahu, menggali pengetahuan atau informasi yang shahih, benar dan wadhih gamblang serta menumbuhkan ruh baru seperti Alija Izzetbegovic, "Setiap berinteraksi dengan Al-Qur'an maka selalu kudapatkan hal-hal yang senantiasa baru."
Tilawah itu bukan sekedar membaca tapi menghadirkan kebaruan hidup, menggali sepulu ayat untuk dihafalkan dan diamalkan. Tilawah bersifat informatif agar orang tahu, ma'rifah ini ia akan memiliki kecerdasan spiritual, rasa takut dan harap, khauf dan roja' secara totalitas.
"Sesungguhnya orang yang paling takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya adalah para ulama'." (Qs. Fathir : 28)
Tazkiyah adalah proses menuju zero, pembersihkan jiwa manusia dari kotoran dan kegelapan jahiliyah. Menurut Syaikh Muhammad Al-Ghazali tilawah bermakna tarbiyah. Proses perbaikan sesuatu, penjagaan dan pemeliharaan. Tazkiyah untuk memperbaiki nafs, mendidik tabiat, dan menguatkan manusia kepada derajat yang tertinggi sebagaimana dorongan yang terlintas dalam hati yang berusaha menjauhkannya." (Tazkiyatun Nafs, 1996 : 27)
Output tazkiyah adalah kebersihan jiwa, rasa indahan dalam ibadah, piranti perbaikan dari kejahatan, pembersih kecenderungan negatif, pengarah pada kebaikan, pilar sukses dunia dan bahagia akhirat.
Bila jiwa telah suci bersih dari syirik, kufur, fasik, munafik maupun kezhaliman, maka akan mudah menerapkan Islam dengan ikhlas. Seperti gelas bersih yang banyak manfaatnya. Maka bila hati bersih, akan memiliki dorongan, motivasi dan kemauan yang kuat untuk berbuat yang cepat, tepat, akurat, cermat dan nikmat. Untuk bekerja yang cerdas, ikhlas, keras, tuntas, dan mawas. From Zero : aku tahu aku yakin, aku mau aku bisa, dan aku mampu ... luar biasa !
Adapun hati yang pendengki tak akan menghasilkan prestasi. Karena hatinya dipenuhi dengan penyakit, kekotoran, prasangka buruk, kekikiran, kejahatan, konspirasi, tuduhan. Ia sibuk menggelisahkan kesuksesan orang lain sehingga tidak sempat mengisi diri dengan kebaikan. Bahkan kebaikan yang dibangun pun akan musnah oleh kedengkiannya tersebut. Sebagaimana kata Nabi, "Sesungguhnya dengki itu bisa merusak amal sebagai api yang menghanguskan kayu bakar." Inilah musibah besar, semoga kita terhindar. Na'udzubillah.
Ta'lim adalah tazwiidul 'uluum, menambah ilmu, pengayaan, pengajaran, pendalaman, pengkajian nilai untuk memampukan diri, meledakkan potensi, mengefektifkan energi. Proses ta'lim dilakukan terpadu baik yang mandiri (tarbiyah dzatiyah) maupun yang bersinergi (tarbiyah jama'iyah). Artinya setiap pribadi sadar untuk selalu belajar, bersemangat untuk berbuat, dan memberi manfaat.
Tahu, mau dan mampu dihidupkan dengan ibadah dan amal shalih. Berpikir kreatif, bekerja efektif sehingga setiap waktunya produktif.
Trilogi tarbiyah sangat penting untuk menganalisa keadaan dan melakukan perubahan, dari zhalalum mubin, kesesatan yang nyata menuju cahaya Islam, menjadi khairu ummat ukhrijat linnas, sebaik-baik ummat yang memberikan manfaat bagi seluruh manusia.
Allah berfirman,
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (Qs. Ali Imran : 110)
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (Qs. Al Anbiya' : 107)
Diagram Zero to Hero : 3
Komentar
Posting Komentar