Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"
Penulis - Solikhin Abu Izzudin
╼╾
Raih Cita-Cita Akhirat
"Kini jiwa ini merindukan surga ... " (Umar bin Abdul Aziz)
Kini kita semakin jauh melangkah. Bila Anda telah memiliki cita-cita untuk dunia, seperti ungkapan "Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya ... " Berikutnya untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok pagi."
Mati? Ya kita semua pasti akan mati. Karenanya yang penting bukan mengapa kita mati dan kapan kita undur diri, tetapi bagaimana kita mati dan mempersiapkan diri? Sebab rasa mati itu sama, tapi sebabnya beragam, nilainya berbeda. Ada yang syahid karena taat, ada yang "sangit" karena gosong dalam maksiat. Ada yang mulia karena takwa, dan banyak yang hina karena angkara.
Cita-cita akhirat inilah puncak kita untuk beristirahat. Seperti kata Imam Ahmad saat ditanya kapan seorang mukmin itu istirahat? "Saat ia menginjakkan kakinya di surga." Jawab beliau.
Abdul Aziz bin Abi Rawwad menghadap Mughirah bin Hakam saat ia sakit menjelang ajalnya, lalu Abdul Aziz berkata, "Beramallah untuk menghadapi peristirahatan ini yakni kematian".
Setiap manusia akan dibangkitkan berdasarkan amal di akhir hayatnya, "Innamal a'malu bilkhawaatimi ... sesungguhnya amal seseorang itu dilihat pada akhirnya."
Lalu, apa cita-cita akhirat yang bisa kita rintis?
Berikut beberapa contoh obsesi yang mestinya kita miliki :
- Proses meninggal tanpa sakaratul maut yang membebani diri dan orang lain.
- Tidak meninggal dunia pada saat kejadian hari kiamat yang dahsyat.
- Meninggal dunia saat berjihad di jalan Allah di medan pertempuran seperti yang dicita-citakan Khalid bin Walid.
- Meninggal dunia saat melakukan amal-amal shalih dan amal unggulan yang dirintisnya.
- Meninggal dunia tanpa memiliki hutang-hutang sehingga tidak memberatkan perhitungan di yaumul hisab.
- Mendapatkan Rahmat Allah di alam kubur seperti orang-orang yang gemar menghafal Qur'an, memberikan penerangan jalan dan banyak memakmurkan masjid Allah.
- Mendapatkan syafa'at di padang mahsyar. Renungkan tentang tujuh golongan yang dinaungi Allah di hari Kiamat, apakah kita masuk salah satunya ?
- Dimudahkan saat pengadilan hari akhir.
- Dimudahkan saat melewati shirathal mustaqim.
- Ada keringanan siksa neraka.
- Tidak terlalu lama berada di neraka.
- Mendapatkan ampunan yang banyak atas berbagai dosa dan kesalahan.
- Dapat berkumpul dengan keluarga di surga.
- Bertemu lebih dekat dengan orang-orang saleh.
- Bertemu dengan Rasulullah dan orang-orang yang kita kagumi, yang belum sempat bertemu.
- Melihat wajah Allah, Maha Suci Allah.
- Menuntaskan cintaku di taman surgawi, yang mana saat di dunia belum tuntas.
Komentar
Posting Komentar