Langsung ke konten utama

4.3 - MEREKA PUN PERNAH GAGAL || Hakikat Kegagalan

 Artikel ini merupakan REWRITE dari buku Best Seller  "ZERO to HERO (Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa)"

Penulis - Solikhin Abu Izzudin

╼╾

Hakikat Kegagalan
  1. Orang yang takut melangkah karena takut salah, dialah yang gagal.
  2. Orang yang tidak mengakui kekalahan dan kesalahan, dialah orang yang gagal.
  3. Orang yang menyalahkan orang lain dan tidak mau mengoreksi dirinya, dialah yang gagal.
  4. Orang yang gagal merencanakan, dia sedang merencanakan kegagalan
  5. Orang-orang yang gagal membangun hubungan jangka panjang dalam keluarga, pada umumnya juga akan gagal membangun hubungan jangka panjang dalam hubungan bisnis, hubungan pertemanan, dan seterusnya.
  6. Kegagalan adalah milik mereka yang melangkah setengah hati, tak jelas apa yang dicari.
  7. Kegagalan terjadi apabila terpasung oleh mitos-mitos yang menghalangi langkah, tak berani mengambil resiko, duduk manis menunggu durian runtuh.
  8. Kegagalan adalah hiasan akrab bagi orang yang manja, tak mau berusaha apalagi bekerja, tak punya motivasi dan percaya diri.
  9. Kegagalan itu milik orang berpikir negatif, bertindak pasif, mengalah pada keadaan, gamang melangkah, gampang menyerah dan suka mencari-cari alasan.
Billy P.S. Lim, motivator kelas dunia yang berbasis di Malaysia, pernah menanyakan kepada peserta trainingnya tentang satu masalah menarik.

"Mengapa orang akan tenggelam apabila jatuh ke dalam air ? " Berbagai jawaban diberikan tetapi yang paling sering ialah "Dia tak dapat berenang. " Yang hadir heran, karen Lim menyalahkan jawaban itu. Yang hadir mengira, Lim bercanda. Untuk meyakinkan mereka, Lim memberi contoh kejadian orang tenggelam di air sedalam tiga inci. Akhirnya, ia memberitahu jawabannya, yang akan ia berikan kepada Anda sekarang. Kami kutip pendapat Lim : "Orang tenggelam karena dia menetap di situ dan tidak menggerakkan dirinya ke tempat lain."

Berapa kali orang jatuh tak jadi soal. Yang penting kemampuannya untuk bangkit kembali setiap kali jatuh. Seperti kisah spektakuler seorang pengacara yang menempuh ujian sampai 47 kali baru lulus dan menjadi pengacara, di umurnya yang sudah tua.

Ukurannya adalah Bangkit Lagi

"Seorang mukmin tidak akan jatuh kedalam lubang yang sama untuk kedua kalinya, " Demikian pesan Nabi.

Jangan ukur seseorang dengan menghitung berapa kali dia jatuh, ukurlah ia dengan beberapa kali dia sanggup bangkit kembali. Seseorang yang mampu bangkit kembali setelah jatuh, tidak akan putus asa. Menyedihkan, mendengar bahwa banyak orang seperti mereka setelah sekali dua kali gagal, memilih untuk menetap di situ dan akhirnya mati sebagai orang yang sebenar-benarnya gagal, tersungkur, dan tidak bangkit lagi.

Orang gagal adalah orang yang malas mengulang dan mencari jalan "baru" untuk menemukan tujuan. Karena diantara resep kecil berkali-kali untuk meraih sukses yang lebih besar.

Abu Ishqaq Asy Syairozi, seorang ahli fiqih bermazhab Syafi'i yang memiliki banyak karya terkenal dan bermanfaat mengulang-ulang pelajarannya sebanyak 100 kali dan mengulang qiyas sebanyak 1000 kali sampai badannya kurus karena tinggi cita-citanya, kuat tekadnya.

Apakah kualitas diri kita akan emmbantu bangkit kembali setelah kita terjatuh ? Kualitas diri sendiri adalah sesuatu yang mesti saya sebutkan, karena kalau tidak, makna buku ini tidak sempurna. Jadilah diri sendiri, jangan mengekor pada kebesaran orang lain.


Next Episode  Mereka pun Pernah Gagal || Miliki Kesabaran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...