Langsung ke konten utama

KISAH ORANG SHALIH - MU'ADZ BIN AMR (Pemuda Belia yang Paling Cakap)

 ┈┈◅◁◈◈▷▻┈┈

MU'ADZ BIN AMR

Pemuda Belia yang Paling Cakap

┈┈◅◁◈◈▷▻┈┈

    Abdurrahman bin Auf Rodhiyallahu 'Anhu berkata,

    "Ketika aku berada di tengah-tengah barisan dalam Perang Badar, aku menoleh ke kanan dan kiriku, ternyata aku berada di antara dua orang pemuda Anshar, keduanya masih sangat belia.³¹

    Aku berharap seandainya aku berada di antara dua orang yang lebih dewasa dan perkasa dari mereka berdua. Tiba-tiba salah seorang dari keduanya berbisik kepadaku, 'Wahai pamanku, apakah engkau berkenan memberitahu kami orang yang bernama Abu Jahal ?'

    Aku menjawab, 'Ya, lalu apa urusanmu dengannya wahai anak saudaraku ?'

    Dia menjawab, 'Aku dikabarkan bahwa dia telah menghina Rasulullah Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam. Demi jiwaku yang berada dalam genggaman Tangan Yang Kuasa, sekiranya aku dapat bertemu dengannya, maka aku akan terus menghajarnya sehingga kita tahu siapa yang lebih dulu mati di antara kita'.

    Teman satunya juga berbisik kepadaku sebagaimana yang berbisikkan kawannya.

    Tidak berapa lama aku melihat Abu Jahal berada di tengah-tengah kerumunan orang. Aku berkata, 'Coba kalian lihat, itulah orang yang kalian berdua tanyakan kepadaku !'

    Kedua pemuda ini langsung saling berlomba menyerbu dengan pedang masing-masing, hingga berhasil menebas Abu Jahal dan berhasil membunuhnya.

    Lalu keduanya mendatangi Rasulullah Sholallahu Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam dan menceritakan apa yang mereka lakukan. Rasulullah Sholallahu 'Alayhi wa Sallam bertanya, 'Siapa diantara kalian yang berhasil membunuhnya ?'

    Masing-masing menjawab, 'Saya yang membunuh !' Rasulullah Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam bertanya, 'Apakah pedang kalian sudah kalian bersihkan ?' Mereka menjawab, 'Belum'. Kemudian Rasulullah Sholallahu 'Alyhi Wa Sallam memperhatikan pedang kedua pemuda tersebut lalu bersabda, 'Kalian berdua telah membunuh Abu Jahal'.

    Selanjutnya beliau memutuskan perlengkapan Abu Jahal diberikan kepada Mu'adz bin Amr bin al-Jamuh."³²


___

³¹ (Dua anak muda itu ialah Mu'adz bin Amr bin al-Jamuh dan Mu'adz bin Afra' Rodhiyallahu 'Anhu, sebagaimana yang diriwayatkan al-Bukhari, no. 3141. Ed. T.)

³² Diriwayatkan oleh al-Bukhari, 4/112 (Fath al-Bari)


☸☸☸☸☸

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...