Langsung ke konten utama

KISAH ORANG SHALIH - SA'ID BIN JUBAIR (Singa Tunduk Keadanya, dan Pendeta Masuk Islam Karenanya, Tetapi al-Hajjaj Justru Membunuhnya)

 ┈┈◅◁◈◈▷▻┈┈

SA'ID BIN JUBAIR

Singa Tunduk Keadanya, dan Pendeta Masuk Islam Karenanya,

Tetapi al-Hajjaj Justru Membunuhnya

┈┈◅◁◈◈▷▻┈┈

    Aun bin Abi Syidad berkata,

    "Aku mendengar berita bahwa setelah kabar Sa'id bin Jubair sampai ke telinga al-Hajjaj bin Yusuf, ia mengutus seorang komandan dari penduduk Syam disertai 20 orang pengawal untuk menangkap Sa'id.

    Ketika mereka tengah mencarinya, tiba-tiba mereka bertemu dengan seorang pendeta yang tinggal di sebuah biara. Mereka menanyakan keberadaan Said kepada pendeta tersebut. Pendeta meinta, 'Coba kalian sebutkan ciri-ciri orang itu !' Setelah disebutkan ciri-cirinya, pendeta tersebut menunjukkan tempat Sa'id.

    Setelah itu, mereka pergi ke tempat yang telah ditunjukkan sang pendeta tadi dan mereka mendapati Sa'id sedang sujud. Maka mereka mendekatinya dan mengucapkan salam kepadanya. Sa'id bangun dari sujud untuk menyelesaikan shalatnya kemudian menjawab salam mereka.

    Mereka berkata, 'Kami adalah utusan al-Hajjaj maka penuhilah panggilannya'. Maka Sa'id membaca tahmid, memanjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Sholallahu 'alayhi Wa Sallam, lalu berjalan dalam pengawalan mereka sampai tiba di biara sang pendeta.

    Sang pendeta berkata, 'Segeralah kalian naik ke atas biara sebelum malam datang, sebab seekor singa jantan dan betina biasa berkeliaran di sekitar biara ini !' Mereka pun mengikuti perintah pendeta. Adapun Sa'id, dia enggan masuk biara.

    Para pengawal berkata, 'Pasti kamu ingin melarikan diri !'

    Sa'id menjawab, 'Tidak. Hanya saja saya tidak akan pernah memasuki rumah orang musyrik.'

    Mereka berkata, 'Kami tidak mungkin membiarkanmu begitu saja, nanti kamu dimakan singa sehingga kamu mati.'

    Sa'id menjawab, 'Tidak mengapa ! Allah senantiasa menyertaiku, Dia-lah Dzat yang akan menghindarkanku dari serangan, bahkan akan menjadi singa itu sebagai pelindung di sekelilingku dari segala keburukan, insya Allah'.

Pengawal bertanya, 'Apakah kamu seorang Nabi ?'

Sa'id menjawab, 'Aku bukan seorang Nabi ! Aku hanyalah seorang hamba dari hamba-hamba Allah, manusia yang biasa berbuat salah dan dosa.'

Maka sang pendeta menimpali, 'Berilah aku jaminan, yang bisa membuat aku percaya !'

Maka para utusan itu meminta kepada Sa'id agar memenuhi permintaan sang pendeta.

Sa'id berkata, 'Aku berjanji demi Allah Yang Maha Agung yang tidak ada sekutu bagiNya, insya Allah aku tidak akan meninggalkan tempat ini hingga pagi hari'.

Pendeta berkata kepada para pengawal, 'Naiklah kalian ke atas, dan pasanglah tali panah kalian untuk bersiap mengusir binatang buas daei seorang hamba yang shalih ini !'

Setelah naik, mereka pun memasang tali panah. Tiba-tiba singa betina datang dan mendekati Sa'id, menggaruk-garukkan dan menggosokkan tubuhnya ke tubuh Sa'id, kemudian duduk di dekatnya. Kemudian singa jantan pun datang dan melakukan sebagaimana yang dilakukan singa betina.

Ketika pendeta menyaksika  kejadian ini dan para utusan telah turun dari atas pada keesokan harinya, sang pendeta bertanya kepada Sa'id tentang ajaran dan sunnah Rasulullah yang dipegangnya. Sa'id pun menerangkan secara terperinci, hingga akhirnya sang pendeta itu masuk Islam.

Kemudian komandan dan para pengawal membawa Sa'id untuk berpamitan.

Mereka berkata kepada Sa'id, 'Kami telah bersumpah setia kepada al-Hajjaj, dan kami tidak bisa melepaskan Anda sebelum Anda dibawa ke persidangan.'

Sa'id menjawab, 'Laksanakan apa yang diperintahkan kepada kalian ! Tidak ada seorangpun yang dapat menolak keputusan Allah.'

Mereka membawa Sa'id hingga tiba di Wasith. Setelah sampai, Sa'id berkata, 'Aku yakin sebentar lagi ajalku tiba dan masa jatah hidupku telah habis. Malam ini, berilah aku kesempatan untuk menyambut kematian dan bersiap-siap menjawab pertanyaan malaikan Munkar dan Nakir.'

Di antara mereka ada yang berkata, 'Biarkan aku yang menjamin itu, insya Allah, akan aku serahkan dia kepada kalian.'

Ketika mereka mengunjungi Sa'id, mereka menyaksikan air mata mengalir dari kedua mata Sa'id, rambutnya kusut, wajahnya pucat. Sejak mereka menangkapnya, Sa'id tidak pernah makan, minum maupun tertawa.

Mereka bertanya, 'Entah bagaimana kami mendapat musibah ini karenamu. Maafkanlah kami kelak di hari Mahsyar.' Lalu mereka meninggalkan Sa'id. Kemudian Sa'id mandi, keramas dan mencuci bajunya.

Menjelang pagi, pengawal Sa'id datang lagi untuk membawanya menghadap al-Hajjaj. Setibanya di tempat al-Hajjaj, dia bertanya, 'Apakah kalian menghadap aku dengan membawa Sa'id bin Jubair ?' Mereka menjawab, 'Ya.' Dia bertanya kepada kami penuh keheranan. Kemudian wajahnya berpaling dari mereka sambil memerintah, 'Suruh dia masuk ke ruanganku !' Setelah dimasukkan ke ruangannya, al-Hajjaj bertanya, 'Siapakah namamu?'

Sa'id menjawab, 'Sa'id bin Jubair (yang berarti, orang yang bahagia anak orang yang kuat).'

Al-Hajjaj berkata, 'Engkau adalah Syaqiy bin Kusair (orang yang sengsara, anak orang yang hancur) !'

Sa'id menjawab, 'Ibukulah yang lebih tahu maksud dia memberi nama aku seperti itu daripada kamu !'

Al-Hajjaj berkata, 'Engkau sengsara dan ibumu juga sengsara !'

Sa'id menjawab, 'Ini adalah perkara ghaib, yang hanya diketahui oleh orang selainmu.'

Al-Hajjaj berkata, 'Duniamu akan aku ganti dengan kobaran api. Wahai Sa'id, pilihlah dengan cara apa aku harus membunuhmu !'

Sa'id menjawab, 'Wahai al-Hajjaj, pilihlah sendiri, sesuai dengan keinginanmu. Demi Allah, cara apa pun yang akan engkau pergunakan untuk membunuhku, maka cara seperti itu pulalah yang akan engkau dapati di akhir kelak !'

Al-Hajjaj berkata, 'Bawa dia pergi, lalu bunuhlah dia !'

Ketika Sa'id keluar pintu, beliau tertawa. Kejadian ini dilaporkan kepada al-Hajjaj, maka al-Hajjaj meminta agar Sa'id dibawa masuk lagi.

Al-Hajjaj bertanya, 'Apa yang menyebabkanmu tertawa ?'

Sa'id menjawab, 'Aku heran atas kelancanganmu terhadap Allah, sementara Allah bersikap lembut kepadamu. Al-Hajjaj minta agar Sa'id dibuka lehernya, lalu berkata, 'Bunuhlah dia !'

Dan Sa'id hanya membaca,

اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۚ ۝٧٩

'Sesungguhnya aku menghadapkan diriku krpada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersukutukan Tuhan.' (QS. Al-An'am : 79)

Al-Hajjaj berkata, 'Palingkanlah ia dari arah kiblat !'

Maka Sa'id membaca,

وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِۗ 

'Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap, di situlah Wajah Allah.' (QS. Al-Baqarah : 115)

Al-Hajjaj berkata, 'Telungkupkan wajahnya !'

Tapi Sa'id membaca,

مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى ۝٥٥

'Dan bumi (tanah) itulah Kami menjadikanmu dan kepadanya Kami akan mengembalikammu dan darinya Kami akam mengeluarkanmu pada kali yang kain.' (QS. Thaha : 55)

Al-Hajjaj berkata, 'Sudah, penggal lehernya !'

Maka Sa'id menjawab, 'Sungguh aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad Sholallahu 'alayhi Wa Sallam adalah hamba dan utusanNya. Ambillah ia dariku hingga engkau bertemu denganku di Hari Kiamat kelak.'

Kemudian Sa'id berdo'a, 'Ya Allah, janganlah Engkau kuasakan dia untuk bisa membunuh seorangpun setelahku.'

Aun bin Abi Syidad (yang meriwayatkan kisah ini) berkata, "Berita yang sampai kepada kami adalah bahwa al-Hajjaj hanya hidup 15 hati setrlah peristiwa ini. Ia terserang tumor perut. Dia memanggil thabib guna melihat keadaannya, maka thabib tersebut mendiagnosanya, kemudian meminta dibawakan sepotong daging busuk, lalu dia mengikatnya pada seutas benang dan memasukkannya ke kerongkongan al-Hajjaj, lalu membiarkannya sejrnak dan menariknya kembali, dan ternyata darah hitam menempel pada daging tersebut, maka thabib itu mengetahui al-Hajjaj tidak akan selamat (tidak lama lagi akan mati)."

Dan sampai juga kepada kami kabar lain bahwa di akhir kehidupan al-Hajjaj, ia selalu memanggil-manggil, 'Ada apa antara aku dengan Sa'id bin Jubair ? Mengapa setiap kali aku ingin tidur dia menarik-narik kakiku ?'


☸☸☸☸

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...