Langsung ke konten utama

HSI-SILSILAH 03- HALAQOH 7- RASULULLAH SHOLALLAHU 'ALAYHI WA SALLAM ADALAH RASUL TERAKHIR

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ...

الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين


ꜜꜜꜜ
Rasulullah Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam meninggal pada tahun ke-11 Hijriah setelah menyempurnakan tugas, menyampaikan risalah dari Allah.

Beliau Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam meninggal dunia sebagaimana manusia yang lain yang juga meninggal dunia.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ 
"Setiap jiwa akan merasakan kematian." (Qs. Ali - Imran : 185)

Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman :

اِنَّكَ مَيِّتٌ وَّاِنَّهُمْ مَّيِّتُوْنَۖ ۝٣٠
"Sesungguhnya engkau akan meninggal dunia dan mereka akan meninggal dunia." (Qs. Az-Zumar : 30)

Beliau Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam adalah Rasul terakhir, tidak ada Rasul sepeninggal Beliau.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ
"Bukanlah Muhammad bapak salah seorang laki-laki di antara kalian, akan tetapi Beliau adalah Rasulullah dan penutup para Nabi." (Qs. Al-Ahzab : 40)

Dalil-dalil dari hadits Nabi Sholallahu 'Alayhi wa Sallam bahwasanya Beliau adalah Nabi terakhir mencapai derajat Mutawattir, dan sebagian ulama mengatakan kalau seseorang tidak mengetahui bahwa Muhammad Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam adalah Nabi terakhir. maka dia bukan muslim, karena ini termasuk perkara yang diketahui sangat darurat di dalam agama islam.

Diantara hadits yang menunjukkan bahwasanya Beliau Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam adalah Nabi  yang terakhir adalah Sabda  Beliau Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam 

واِنَّهُ سَيَكُوْنُ مِنْ امَّتِيْ كَذَابُوْنَ ثَلاَثُوْنَ كُلُّهُمْ يَزْعُمْ اَنَّهُ نَبِيُّ وَانَا خَاتَمُالْانْبِيَاءِ بَعْدِيْ
"Sesungguhnya akan ada di antara umatku 30 orang pendusta semuanya mengaku menjadi Nabi, dan aku adalah penutup para Nabi. Tidak ada Nabi setelahku." (Hadits Sahih diriwayatkan oleh Abu Dawud)

Dan di dalam sebuah Hadits yang Mutafakkun 'Alayh, Beliau Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam bersabda :

وَ انَا العَاقِبُ الَّذِيْ لَيْسَ بَعْدَهُ نَبِيٌّ
"Dan aku adalah Al-'Aqib (yang terakhir) yang tidak ada setelahnya Nabi."

Meskipun Rasulullah Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam meninggal dunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menjaga agama ini, dengan menjaga sumbernya yaitu Al-Qur'an dan juga Al-hadits.

Dan menyiapkan para ulama yang amanat untuk menyampaikan keduanya kepada umat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ ۝٩
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami(pula) yang memeliharanya. (QS. Al-Hijr : 9)

Dan Rasulullah Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam bersabda:


وَاِنَّ الْعُلَمَاءَ وَ رَثَةُ الْا نْبِيَاءِ وَاِنَّ الْانْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِيْنَارًا وَلا دِرْهَمًا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ
"Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan Dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah dan di Shahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimahullah)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

** Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.

و السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...