السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته ...
الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين
ꜜꜜꜜ
Rasulullah Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam sebagai seorang utusan, di antara tugasnya adalah membawa berita-berita dari Allah.
- Baik berita di masa lalu, seperti :
- Kisah-kisah para Nabi dan
- Umat-umat terdahulu.
- Maupun berita di masa yang akan datang, seperti :
- Kejadian setelah mati dan kejadian-kejadian di hari akhir.
Kewajiban kita sebagai seorang yang beriman adalah membenarkan berita-berita tersebut, bila memang dalilnya shahih.
Allah berfirman :
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (٣) إِنَّ هُوَ اِلاَّ وَحَيُ يُوْحَى (٤)
"Dan tidaklah Beliau berbicara dari hawa nafsunya. Tidaklah ucapan Beliau kecuali wahyu yang di wahyukan kepada Beliau." (Qs. An-Najm : 3-4)
Kalau kita benarkan Beliau Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam, maka sebenernya kita telah membenarkan Allah. Dan kalau kita dustakan Beliau, maka sebenarnya kita telah mendustakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan dalil yang shahih.
Apabila dalil yang shahih sepertinya tidak masuk akal, maka ketahuilah bahwasanya kekurangan ada di dalam akal kita yang memang sangat terbatas, bukan pada dalil.
Rasulullah Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam di kenal oleh kaumnya sebagai orang yang jujur semenjak sebelum Beliau di utus menjadi Nabi, tidak pernah Beliau sekalipun berdusta ;
- Baik kepada anak kecil, sebaya maupun kepada orang tua
- Baik ketika bercanda maupun dalam keadaan sungguh-sungguh
Apabila Beliau Sholallahu 'Alayhi wa Sallam tidak berani untuk berdusta atas nama Beliau dan juga atas nama manusia, maka bagaimana Beliau Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam berani berdusta atas nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala Rabbul 'alamin.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
** Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.
و السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Komentar
Posting Komentar