Langsung ke konten utama

KISAH ORANG SHALIH - ABU ABDILLAH AL - QALANISI (Dan Seekor Gajah)

 ┈┈◅◁◈◈▷▻┈┈

ABU ABDILLAH AL - QALANISI

Dan Seekor Gajah

┈┈◅◁◈◈▷▻┈┈

    Abu Abdillah al-Qalanisi dalam sebuah perjalanannya dengan mengendarai perahu, tiba-tiba angin kencang menghantam perahu yang di tumpanginya. Maka seluruh penumpang berdoa dengan khusyu' demi keselamatan mereka dan masing-masing mereka mengucapkan sebuah nadzar.

    Para penumpang berkata kepada Abu Abdillah, "Masing-masing kami telah berjanji kepada Allah dan bernadzar agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyelamatkan kita. Maka hendaknya Anda juga bernadzar dan bersumpah kepada Allah".

    Abu Abdillah menjawab, "Aku ini orang yang tidak peduli dengan dunia, aku tidak punya urusan untuk bernadzar".

    Kata Abu Abdillah, Tetapi mereka memaksaku, maka aku berkata, "Demi Allah, sekiranya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyelamatkanku dari musibah yang menimpaku, maka aku tidak akan makan daging gajah".

    Mereka bertanya, "Nadzar apa itu ? Apakah ada orang yang mau makan daging gajah ?"

    Aku menjawab, "Itulah yang terbetik di dalam hatiku, dan yang Allah jalankan di lisanku".

    Benar, tidak lama kemudian kapal itu pecah, sehingga para penumpang terdampar di sebuah pantai. Berhari-hari. Berhari-hari kami berada di pantai tersebut dan tidak makan sesuatu pun.

    Ketika kami sedang duduk-duduk beristirahat, ada anak gajah lewat di depan kami. Mereka pun menangkap anak gajah tersebut, menyembelih lalu memakannya. Mereka menawariku makan seperti mereka. Aku menjawab, "Aku telah bernadzar dan bersumpah kepada Allah untuk tidak makan daging gajah".

    Mereka mengajukan alasan, bahwa aku dalam keadaan terpaksa, sehingga dibolehkan untuk membatalkannya. Aku menolak alasan mereka, aku tetap memenuhi sumpahku. Setelah makan, mereka merasa kenyang lalu tidur.

    Pada saat mereka tidur, induk gajah datang mencari anaknya, ia berjalan mengikuti jejak anaknya sambil mengendus-endus. Hingga akhirnya ia menemukan potongan tulang anaknya.

    Induk gajah itu pun sampai di tempat istirahat kami, aku memperhatikannya. Satu demi satu dia ciumi, setiap kali ia mencium bau daging anaknya pada orang itu, maka orang itu diinjak dengan kaki atau tangan sampai mati, hingga membunuh mereka semua.

    Induk gajah itu kemudian mendekatiku, lalu ia pun menciumku tapi tidak mendapatkan bau daging anaknya pada diriku.

    Lalu ia menggerakkan tubuh bagian belakangna, ia memberi isyarat, kemudian mengangkat ekor dan kakinya.

    Dari gerakan tubuh itu aku mengerti bahwa ia menghendaki agar aku naik menungganginya. Lalu aku naik, duduk di atasnya. Ia memberi isyarat agar aku duduk dengan tenang di atas punggungnya yang empuk. Ia membawaku berlali kencang sehingga malam itu juga aku tiba di sebuah perkebunan yang lebat dengan pepohonan. Ia memberi isyarat agar aku turun dengan bantuan kakinya, maka aku pun turun. Kemudian ia berlari lebih kencang daripada saat ia membawaku tadi.

    Di pagi hari, aku menyaksikan di sekelilingku hamparan sawah, perkebunan dan sekelompok orang. Orang-orang tersebut membawaku ke rumah kepala suku. Juru bicara suku itu memintaku berbicara. Kemudian aku ceritakan tentang diriku dan kejadian yang dialami sekeompok orang dan rombongan dalam perahuku.

    Juru bicara itu bertanya kepadaku, "Tahukah kamu berapa jauh jarak perjalananmu dengan seekor gajah itu ?" Aku jawab, "Tidak tahu !" Ia menjawab. "Sejauh perjalanan selama 8 hari ! Sementara gajah itu membawamu lari hanya dalam satu malam".

    Selanjutnya aku di perkenankan tinggal bersama mereka hingga aku merasa cukup dan aku pun kembali ke kampungku. ¹²


━━━━━ ¹² Al-Hilyah, 10/160

☸☸☸☸

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...