Langsung ke konten utama

KISAH ORANG SHALIH - ABU HANIFAH (Gambaran kekhusyu'an seorang imam)

 ┈┈◅◁◈◈▷▻┈┈

ABU HANIFAH

Gambaran Kekhusyu'an Seorang Imam

┈┈◅◁◈◈▷▻┈┈

    Yazid bin al-Kumait berkisah,

    "Abu Hanifah adalah seorang imam yang sangat takut kepada allah. Suatu ketika Ali bin Al-Husain, sang muadzin, mengimami kami Shalat Isya, dia membaca surat Az-Zalzalah. Sementara itu Abu Hanifah menjadi makmum di belakangnya. Setelah selesai mengerjakan shalat, dan orang-orang pulang ke rumah masing-masing, aku memperhatikan Abu Hanifah yang masih berdzikir sambil menarik dan melepas nafas.

    Aku berkata, 'Aku harus beranjak dari tempat ini, agar beliau tidak terganggu oleh kehadiranku'.

    Ketika aku keluar, aku meninggalkan lampu minyakku yang minyaknya tinggal sedikit, yang aku tinggalkan untuk penerangan dalam masjid.

    Setelah fajar menjelang, aku datang lagi ke masjid. Sementara Abu Hanifah masih shalat. Lalu beliau memegang jenggotnya sambil berkata, 'Wahai Dzat yang membalas kebaikan sekalipun sebesar biji sawi dengan kebaikan, wahai Dzat yang membalas keburukan sekalipun sebesar biji sawi dengan keburukan, lindungilah an-Nu'man (Abu Hanifah) hamba-Mu ini dari api neraka dan dari perbuatan buruk yang mendekatkan kepada api neraka, dan masukkanlah ia kedalam rahmat-Mu yang luas'.

    Kemudian aku mengumandangkan adzan, tiba-tiba lampu minyak itu menyala semakin terang, dan Abu Hanifah masih berdiri Shalat. Ketika aku masuk, beliau bertanya, 'Apakah kamu ingin mengambil lampu minyakmu ?' Aku menjawab, 'Aku tadi telah mengumandangkan adzan Shalat Shubuh'. Beliau berkata, 'Rahasiakan apa yang kamu lihat dariku'.

    Imam Abu Hanifah kemudian Shalat Sunnah dua rakaat lalu duduk sehingga aku mengumandangkan iqamah. Beliau Shalat bersama kami dengan wudhu sejak awal malam." ⁶

━━━━ ⁶ Wafayat al-A'yan, 5/412

☸☸☸☸

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...