السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته ...
الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين
ꜜꜜꜜ
Termasuk keyakinan yang harus di yakini dan di ingat oleh setiap muslim, bahwa kenikmatan dengan segala janisnya adalah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
... وَمَابِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ الله
"Kenikmatan apa saja yang kalian dapatkan maka asalnya dari Allah". (Qs. An-Nahl : 53)
Adalah termasuk syirik kecil apabila seseorang mendapatkan sebuah kenikmatan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kemudian menyandarkan kenikmatan tersebut kepada selain Allah, misalnya seperti ;
- Ungkapan kalo pilot tidak mahir, niscaya kita sudah celaka
- Kalau tidak ada angsa, niscaya uang kita sudah di curi
- Kalau bukan karna dokter, niscaya saya tidak sembuh
- Dan sebagainya.
Ini semua adalah contoh bentuk menyadarkan kenikmatan kepada sebab.
Allah berfirman :
... يَعْرِ فُوْنَ نِعْمَتَ الله ثُمَّ يَنْكِرُنَهَا
"Mereka mengenal nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya". (Qs. An-Nahl : 83)
Seharusnya kenikmatan tersebut disandarkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Dzat Yang Menciptakan sebab yang seharusnya dikatakan adalah :
- Kalau bukan karena Allah, niscaya kita sudah celaka, atau
- Kalau bukan karena Allah, niscaya uang kita sudah hilang, atau
- Kalau bukan karena Allah, niscaya saya tidak akan sembuh,
- Dan sebagainya.
Yang demikian, karena Allah lah yang memberikan ;
- Nikmat keselamatan,
- Nikmat keamanan,
- Nikmat kesembuhan,
- Dan sebagainya.
Sedangkan makhluk hanyalah sebagai alat sampainya kenikmatan tersebut kepada kita. Kalau Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki, niscaya Allah tidak akan menggerakkan makhluk-makhluk tersebut untuk menolong kita.
Ini semua bukan berarti seorang muslim tidak berterima kasih kepada orang lain. Seorang muslim di perintah untuk mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seseorang yang berbuat baik kepadanya, karena mereka telah enjadi sebab kenikmatan tersebut.
Bahkan diperintahkan pula untuk membalas kebaikannya tersebut dengan kebaikan atau dengan do'a yang baik.
Namun, pujian dan penyandaran kenikmatan tetap hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
** Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.
و السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Komentar
Posting Komentar