السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته ...
الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين
ꜜꜜꜜ
Mencintai Allah merupakan ibadah yang agung. Cinta merupakan ibadah ini mengharuskan seorang muslim merendahkan dirinya di hadapan Allah. Mengagungkan Allah dan akhirnya akan membawa seseorang melaksanakan perintah Allah dan menjauhi apa yang Allah larang.
Inilah cinta yang merupakan ibadah, barangsiapa yang menyerahkan cinta seperti ini kepada selain Allah. Maka dia telah berbuat syirik yang besar.
Allah berfirman :
ومن انّاس من يّتّخذ من دون الله اندادا يحبّو نهم كحبّ الله والّذين امنوا اشدّ حبّا لله
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai sekutu-sekutu Allah, mereka mencintai sebagaimana mencintai Allah adapun orang-orang yang beriman, maka cinta mereka kepada Allah jauh lebih besar". (Qs. Al-Baqarah : 165)
Adapun cinta yang merupakan tabi'at manusia seperti ;
- Cinta keluarga,
- Harta,
- Pekerjaan,
- Dan lain-lain.
Maka hal ini diperbolehkan selama tidak melebihi cinta kita kepada Allah, apabila seseorang mencintai perkara-perkara tersebut melebihi cintanya kepada Allah, maka dia telah melakukan dosa besar.
Allah berfirman :
قل ان كان اباؤكم وابتا ؤكم واخوانكم وازواجكم ةعشيرتكم واموال قترفتموها وتجارة تخشون كسا د ها ومسكن ترضونها احبّ اليكم من الله ورسوله وجهادفي سبيله فتربصوا حتّى يأتي الله بامره والله لا يهدى القوم الفسقين (٢٤)
"Katakanlah, "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik". (Qs. At-Taubah : 24)
Ketika terjadi pertentangan antara dua kecintaan, maka akan nampak siapa yang lebih dia cintai dan akan nampak siapa yang cintanya benar dan siapa yang cintanya hanya sebatas ucapan saja, dan diantara cara memupuk rasa cinta kita kepada Allah adalah dengan :
- Mentadaburi, atau
- Memperhatikan ayat-ayat Al-Qur'an, dan
- Memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta.
Demikian pula dengan cara mengingat-ngingat berbagai kenikmatan yang Allah berikan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
** Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.
و السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Komentar
Posting Komentar