السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته ...
الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين
ꜜꜜꜜ
Riya' adalah seseorang mengamalkan sebuah ibadah bukan karna ingin pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan tetapi ingin dilihat oleh manusia dan di puji.
Riya' hukumnya 'haram' dan termasuk syirik kecil yang samar, yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam. Riya' adalah diantara sebab tidak diterimanya amal ibadah seseorang. Bagaimanapun besar amalan tersebut.
Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa Sallam bersabda :
قال الله تبارك و تعالى أنا اغنى الشّركاء عن الشرك من عمل عملا اشرك فيه معي غيري تبركته و شركه
"Allah berfirman, 'Aku adalah Dzat yang paling tidak butuh dengan syirik, Barangsiapa yang mengamalkan sebuah amalan dia menyekutukan Aku bersama yang lain di dalam amalan tersebut, maka Aku akan meninggalkan dan juga kesyirikannya' ". (HR. Muslim)
Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik yang kecil tidak ada harapan untuk diampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Artinya dia harus di adzab supaya bersih dari dosa Riya' tersebut.
Berbeda dengan dosa besar yang ada di bawah kehendak Allah, yang kalau Allah menghendaki, maka di ampuni langsung dan kalau Allah menghendaki maka akan di adzab terlebih dahulu.
Mereka berdalil dengan keumuman ayat :
انّ الله لا يغفر ان يّشرك به ويغفر مادون ذلك لمن يّشاء
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang di kehendaki". (Qs. An-Nisa : 48)
Tahukah kita, siapa yang pertama kali nanti akan dinyalakan api neraka dengan mereka ?, mereka bukanlah preman-preman di jalan atau pembunuh yang kejam, tetapi mereka justru orang-orang yang beramal sholeh.
Mereka adalah orang yang mengajarkan Al-Qur'an supaya dikatakan sebagai seorang Qori', yaitu seorang yang suka membaca Al-Qur'an atau seorang yang mahir membaca Al-Qur'an dan juga orang yang berinfaq supaya dikatakan dermawan dan berjihad supaya dikatakan pemberani. Mereka beramal bukan karena Allah.
Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh Nabi Sholallahu 'alayhi Wa Sallam, di dalam hadits yang shohih yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.
Oleh karena itu, saudara sekalian. Ikhlaslah di dalam beramal dan ikhlas adalah barang yang sangat berharga. Para salaf kita pun merasa atau merasakan beratnya memperbaiki hati mereka.
Hanya kepada Allah kita meminta keikhlasan di dalam beramal, menjauhkan kita dari riya' sum'ah dan uzub dan berbagai penyakit hati, dan marilah kita biasakan untuk menyembunyikan amal kita kecuali kalau memang ada maslahat yang lebih kuat.
Komentar
Posting Komentar