Langsung ke konten utama

HSI - HALAQAH 04 - PENGAGUNGAN TERHADAP ILMU BAGIAN 4

  السلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين

ꜜꜜꜜ

13. Berusaha keras didalam menghafal ilmu, bermudzakaroh dan bertanya

    Belajar dari seorang guru tidak banyak manfaatnya jika tidak menghafal, bermudzakaroh dan bertanya. Menghafal berkaitan dengan diri sendiri, 

Bermudzakaroh adalah mengulang kembali bersama teman, dan bertanya maksudnya adalah bertanya kepada sang guru.

Berkata Syeikh Al-Utsainim Rahimahulloh :

خفظنا قليلا و قرانا كثيرا فانتفعنا بما خفظنا اكثر من انتفاغنا بما قرا انا

"Kami menghafal sedikit dan membaca banyak, maka kami mengambil manfaat dari apa yang kami hafal lebih banyak dari pada apa yang kami baca."

    Dan dengan mudzakaroh akan hidup ilmu di dalam jiwa dan dengan bertanya akan terbuka perbendaharaan ilmu

14. Menghormati Ahli Ilmu

    Rasulullah Sholallahu 'Alayhi Wa Sallam bersabda :

ليس من امتي من لم يجل كبير نا وير حم صغيرنا و يعرف لعا لمنا حته

"Bukan termasuk ummatku, orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda dan mengetahui hak bagi seorang 'alim." (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Al Imamu Ahmad di dalam musnad beliau)

    Maka seorang murid harus memiliki rasa tawadhu' kepada gurunya ;

  • Menghadap beliau dan tidak menoleh
  • Mmenjaga adab berbicara,
  • Tidak berlebih-lebihan didalam memuji beliau, 
  • Mendo'akan beliau, 
  • Mengucapkan terima kasih kepada beliau atas pengajaran beliau, 
  • Menampakkan rasa butuhnya terhadap ilmu beliau, 
  • Tidak menyakiti beliau dengan ucapan dan perbuatan, serta 
  • Berlemah lembut ketika mengingatkan kesalahan beliau
➺Disana ada 6 perkara yang harus dia jaga apabila melihat kesalahan seorang guru :
  1. Meneliti terlebih dahulu, apakah benar kesalahan tersebut keluar dari seorang guru
  2. Meneliti apakah itu memang sebuah kesalahan dan ini adalah tugas ahlul 'ilmi
  3. Tidak boleh mengikuti kesalahan tersebut
  4. Memberikan udzur kepada sang guru dengan alasan yang benar
  5. Memberikan nasehat dengan lembut dan rahasia
  6. Menjaga kehormatan seorang guru dihadapan kaum muslimin yang lain
15. Mengembalikan Sebauh Permasalahan Kepada Ahlinya

    Orang yang mengagungkan ilmu, mengembalikan sebuah permasalahan kepada ahli ilmu dan tidak memaksakan dirinya atas sesuatu yang tidak dia mampu, karena di khawatirkan takut berbicara tanpa ilmu khususnya peristiwa-peristiwa yang besar, yang terjadi yang berkaitan dengan urusan umat dan orang banyak, mereka para ulama memiliki ilmu dan pengalaman. Maka hendaklah kita khusnudzon kepada mereka dan apabila ulama berselisih, maka lebih hati-hatinya seseorang mengambil ucapan mayoritas mereka.

16. Menghormati Majlis Ilmu dan Kitab

Hendaklah beradab ketika bermajlis,
  • Melihat kepada gurunya dan tidak menoleh tanpa keperluan, 
  • Tidak banyak bergerak dan memainkan tangan dan kakinya,
  • Tidak bersandar di hadapan seorang guru,
  • Tidak bersandar dengan tangannya,
  • Tidak berbicara dengan orang yang ada di sampingnya,
  • Apabila bersin berusaha untuk merendahkan suaranya,
  • Apabila menguap berusaha untuk meredamnya atau menutup dengan mulutnya.
Dan hendaknya juga menjaga kitab dan memuliakannya, 
  • Tidak menjadikan kitab sebagai tempat simpanan barang-barang,
  • Tidak bersandar di atas kitab, 
  • Tidak meletakkan kitab di kakinya,
  • Apabila dia membaca kitab dihadapan seorang guru hendaklah dia mengangkat kitab tersebut, dan 
  • Tidak meletakkan kitab tersebut di tanah.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya


** Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.


و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 22 - TAKUT KEPADA ALLAH

السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Diantara keyakinan seorang muslim, bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.     Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah, mengagungkan-Nya dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.     Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap Rahmat Allah dan juga bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.      Takut seperti ini adalah ibadah, tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah, barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus kedalam syirik besar yang dapat men...

HSI-SILSILAH 05 - HALAQOH 14 - Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

 السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته  ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain. Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling berbicara.      Maka Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?”      Merekapun menjawab, “Kami sedang mengingat hari kiamat.”      Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ “Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-tanda.” Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut. Asap Dajjal Daabbah (seekor hewan melata) Terbitnya...

HSI-SILSILAH 01- HALAQOH 19 - BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH

  السّلام عليكم ورحمة الله و بر كاته   ... الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله و صحبه اجمعين ꜜꜜꜜ     Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang dinamakan baik oleh yang berbicara maupun yang di ajak bicara.     Kalau bahasa arab makan menggunakan huruf 'و' atau 'ب' atau 'ت' adapun bahasa indonesia maka menggunakan kara 'demi'.     Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allah semata, misalnya dengan mengatakan : ' Wallahi ' , Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Dan lain-lain.     Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya di mata manusia, maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalnya dengan mengatakan ; Demi Rasulullah, Demi Ka'bah, Demi Jibril, Demi langit dan bumi, Demi bulan dan bintang, Dan lain-lain.     Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.     Rasulullah Sholallahu 'alayhi Wa S...